Malam.


Malam Frustasi vol. 37








Tengah malam membabi buta
Dengan kegelisahan
Tidak ada satu
Pun tidak dua
Apalagi tiga
Hanya jiwa yang merongrong untuk tenang
Malam
Aku jatuh ya tuhan
Dengan kerinduan
Dengan kedinginan
Dengan kesakitan
Aku hanya teringat engkau
Teriakan nama tuhan, nama manusia-manusia yang aku kasihi
Segera pergi istirahat
Istirahatlah esok akan lebih baik
Sedikit kebahagiaan
Setengah bahagia
Hagia yang abadi

— hujan.mata.pisau





Malam adalah waktu yang indah,
ketika bintang-bintang bersinar terang.
Ku pandangi langit yang penuh gemerlapan,
dan kurasakan kehangatan dalam peluk ibu.

Tak ada suara kecuali suara angin,
yang lembut berhembus sepoi-sepoi.
Ku rasakan kebahagiaan di dalam hati,
saat melihat malam yang penuh keindahan.

Bintang-bintang itu seperti teman,
yang selalu menemani malamku.
Aku berbicara pada mereka dengan senang,
mengungkapkan rasa bahagia dan cinta.

Lalu, dalam pelukan ibu yang hangat,
aku merasakan keamanan dan kenyamanan.
Malam yang sepi tak membuatku merasa sepi,
karena di sini aku merasa tenang dan bahagia.

Dan ketika malam berakhir,
aku tahu bahwa esok hari akan tiba.
Tapi malam ini akan selalu dikenang,
sebagai malam yang indah dan menyenangkan.

— maryooktavianus01





Malam temaram
Melihat dirimu bersama nya
Tak habis fikir atas mu
Yang telah berjanji pada ku

Di dalam malam ku ku ingin kan mu
Ku ingin kan hangat mu
Ku ingin bersama dekapan mu
Selalu ingin bersama mu

Malam ini ku sendiri
Bersama asa dari hati
Berada dalam lamunan ku
Yang selalu berputar tak karuan

— buliranrindu





Pesan untuk sang bintang,
Tuan..
Waktu siang memang lebih panjang,
Sore hari juga lebih menawan.
Tapi malam adalah masa dimana aku menemukanmu,
Malam memberiku tenang
Malam juga yang mengajak manusia beristirahat dari bisingnya dunia
Boleh aku selipkan doa di malam ini?
Doa agar disuatu  malam" berikutnya ada tuan menemaniku mengisi malam,
Namun aku malu pada malam,kau bintang dan harusnya layak bersanding dengan bulan.
Sedang aku hanya sebongkah kerikil ditanah,
Mengagumi mu dari bawah.
Di kejauhan aku yang memujimu tampan dengan gelap sang malam
Wahai tuan bintang.

— nawnabll_





Halo ...,
Khem khem ...
Kalau saja sempat
Mungkin harusnya tak sediam ini
Telah sempat kutukar sunyinya dengan seorang yang lain
Kalau boleh, Nu'
Kalau boleh tapi
Tapi sepertinya tidak

Senyap, pekat, dan sejuk
Tapi di beberapa tempat juga rutin diramai
Hanya sedikit yang menyertainya dengan puisi
Beberapa dengan buku, tugas, atau kekasih
Atau pikiran yang ke sana ke mari
In-som-ni-a, itu lebih banyak lagi
Kalau lewat 00:00 kau masih terjaga, artinya kita sama, Nu'
Tapi hanya sama
Yang sama belum berarti jadi, kan?
Aku sering tembus hingga remang, bahkan terang
Kadang pula tak sempat merasai dini dan bablas atas kewajibanku
Qada' dong
Bagaimana denganmu?
Apaaaaaaa .... juga sama?
Apa di antara rentang gelap itu, kau sering sama sunyinya denganku?
Sepertinya tidak, ya, Nu'?

— abbdiil





Orang yang lagi nongkrong di tepi jalan itu
Mereka bilang akan datang suatu malam
Malam itu, malam penuh keagungan
Melebihi 1000 bulan
Siapa yang beruntung beramal di waktu itu
Ia menjadi manusia paling nikmat

Aku menghardik orang-orang itu
Tak ada keagungan di dunia ini
Selain kemahakuasaan Sang Ilahi
Lagipula, aku tak percaya akan malam keagungan
Semenjak kau melenyapkan makna kata itu
Hari di mana kau melenyapkan syukur diriku

"Hai bodoh, kau mengutuk suatu hari pemberian-Nya
Hanya karena luka hati oleh wanita?"
"Hahahaha, kau membenci dunia karena luka seorang wanita
Sampai hati kah kau pun membenci Sang Maha Cinta?"
Ia selalu menanti Anda
Di relung ratapan sukma
Menanti permohonan darimu
Tak pernah Ia mengantuk, apalagi tidur melupakanmu
"Jangan egois!"
"Sadarlah!"

Jujur, aku terlupa
Bahwa masih ada Sang Maha Cinta
Yang menanti dengan setia
Tak lelah ulurkan pelukan asmara
Demi kita

— allahu_ghafuur_rahim





1 lagi tentang ku, “tentangnya”
Dikala redupnya sandyakala menjadi pertanda datangnya masa dimana semua rasa berontak dengan isi kepala.
Malam panjang menjadi saksi hancurmu, menjadi saksi bisingnya suara hening yang mencekam, kerasnya suara teriak yang tak terdengar dan isak tangis yang terdiam di telan keheningan, beriringan dengan rindu yang terpendam.
Malam sepimu memanggil nama kasihmu, nestapa kau telan seorang tanpa siapa yang tahu, kecuali ia yang “maha tahu”, hanya dia saksi kerasnya malam mu, dan indahnya mimpimu, dimana kau bisa bersama dan bahagia selalu.
Malam ku lelap sesekali, lelapku diisi mimpi, mimpiku berkhayal tinggi.
Malam indah terlewati dengan suaramu yang menemani kini tak ada lagi, jadi kupastikan menanti dengan ketetapan yang pasti tuk sayang yang abadi, dengan harap bersama lagi,  agar suara indahmu terdengar kembali suatu saat nanti dan menjadi elegi tuk kita nanti.
Untukmu, “selamat malam sempurnaku, aku menunggu, mimpi indah semoga selalu”.

—  rsvnadzmi_524





Mengapa orang benci pada malam
Dimana semua beban dan fikiran berkelebat berkecamuk tak karuan
Setelah seharian melepas tawa dengan riang yg entah betulan atau hanya topeng untuk menyembunyikan

Namun bagiku, malam adalah waktu paling kutunggu
Dengannya aku bisa bebas mengingatmu
Melepas tawa bersama kenangmu
Menangis sedu membayangkan sedihmu
Bergetar hati di tiap detik berlalu
Sendu romansa meliputi tubuhku
Mengingatmu, menjadi hal terfavoritku
Tak luput satu malam tanpa bayangmu

Senyumku merekah, dengan hati yg begitu bungah, untuk kemudian tanpa komando dapat berubah, sekejap, menjadi haru, tangis, gundah
Iya, aku suka semuanya, begitu indah

Terimakasih telah menjadi alasanku tersenyum setiap hari, meski kau tiada di sini

Ah, satu lagi

Di malam hari, aku bisa bebas berkeluh tentangmu
Sepuasnya aku mengadu, pada Tuhanku, pada langit gelap, pada daun yang terbawa angin, tanah yang kupijak
Kuteriakkan namamu meski tanpa suara
Tentang luapan rinduku padamu
Tentang bagaimana besarnya aku menginginkanmu, berkali-kali aku memohon untuk kebahagiaanmu, selalu

Kali ini peluk hangat untukmu
Bukan dengan raga, tapi jiwa yang selalu ada
Semoga malam menyampaikan semua

— datsukazor





Malam bantu aku tuk luluhkan dia
Bintang bantu aku tuk tenangkan dia
Dari rasa cemburu dari rasa curiga
Karna hati ini kusimpan hanya untukmu

Tenangkan dirimu kau terlalu jauh
Sebenarnya aku tak seburuk itu
Semua perjuanganku di belakang dirimu
Semata karna ku tak mampu hidup tanpamu

tapi ku tetap trus melangkah
Karna ku tak mau berpisah
Hilangkan semua
Curiga yang membuat kita trus berjarakPercayalah pada diriku
Ku kan selalu menjagamu

— arpinizar





RETORIKA KOSONG
aku lupa menyayangi diriku sendiri kerna terlalu ingin membuatmu bahagia walau hanya dengan hal sepele...
kerna kasih dan sayangku yang berlebihan kamu menjadi lupa mengartikan hadirku se'enaknya dan semaunya...
dan sekarang ku KATAKAN 1000 sesalmu tak akan membuatku kembali kerna aku tlah terlalu jauh berjalan...

— kymuelaz





sepertiga jarum jam berdetik di kisaran angkan 12 lebih 5
sayup' angin malam sedikit lebih menusuk ke tulang' yang rapuh
pamungkas, kunto aji, danilla riyadi sedikit menghipnotis fokusku terhadapmu
"aku tidak seberuntung kau ya"
kataku dalam hati
"kau tau, setiap malam aku berdebat dengan tuhan yg mungkin dlu menciptakanmu saat ia sedang senang"
"tuhan memang sedang tidak sulap
atau bermejikuhibiniu dalam menciptakan manusia, tapi tuhan sedang senang saat perjudian ibu dan ayahmu dimulai malam itu"

— mhnabiill





Dalam sunyi yang tak kunjung menghilang
Engkau adalah gemintang ditengah malamku yang gulita.
Dalam sepi yang semakin berkepanjangan
Engkau adalah pagi yang kembali datang untuk menyingkap malamku yang teramat kelam.

— adammhmmad_





Malam ini terulang lagi, sekumpulan rindu yang dulunya ku kubur dalam"kini tlah kehilangan ruang untuk terus didiamkan.oh ya, bagaimana kabarmu tuan?
Sudahkah kau temukan penggantiku?
Sudahkah kau temukan bahagiamu?
Sudahkah kau terima karmamu?
Kau tau? Aku pernah benar-benar kehilangan aku untuk bisa selalu bersamamu.namun kini, setelah segala hal yang telah kulewati bayangmu kembali mengusik hidup tenangku.kau takkan pernah tau seberapa besar upayaku untuk mencoba mengikhlaskan mu.sudahlah pada nyatanya semua akan berakhir bukan? Jika tidak maka akhiri saja.

— kay_saly.019





Aku memandang sebuah sudut
Wajahmu yang menawan
Di mataku bayangmu tak pernah hilang
Sudut yang ku tatap di malam ini sebagai saksi
Ucapanmu membuatku luluh
Bagai ranting kering yang mudah jatuh
Di sudut malam itu bayangmu datang
Walaupun itu hanyalah sebuah kenangan

— aaaa424cinn_





malam
rindu terhalang
sehelai selendang
erat dipegang

— xoraindts_





Malam terus merangkak naik
Aku duduk dalam kegelapan
Wajahmu membayang di pelupuk mata
Terimakasih sudah berkenan bertanya pada saya…

— paulo_verr





Dikala malam aku menyadari bahwa tak selamanya senja akan hadir untuk menemani waktu yang luang untuk bersantai. Ternyata, malam lebih bisa mendalami peran dalam menemani ruang ruang yang sendu didalam diri ini. Terkadang, sesuatu yang harus nya dilepaskan memang harus dilepaskan. Mau bagaimanapun tak bisa dipaksakan untuk tetap bersama. Malam itu aku melihatmu bersamanya dan malam itu juga aku berfikir bahwa perasaanku hanya kau jadikan alibi. Ah, ayolah aku ingin menenangkan diri. Terkadang di malam hari aku duduk di beranda rumah menghadap keluar dengan sebatang rokok surya dan kopi yang diseduh dengan penuh keringanan tangan sedikit menghela nafas karna mengingat hal hal yang menyakitkan terjadi pada diriku. Terima kasih malam kau hadir dikala senja tak cukup untuk menenangkan hati ini kau siap menemani dikala hati sedang gemuruh. jika kau ingin tahu lebih banyak tentang diriku tanyakan saja pada angin malam. Aku banyak meniti p pesan lewat angin malam.

kepada malam, kuserahkan seluruh ku kepadamu.

— frdyn.sptra_





Delusi menemaniku tidur malam kemarin
Menyeruak bunga khayalan yang terlampau nyata
Kita bernyanyi menyusun syair bersama
Menari tanpa sedikitpun memikirkan dunia

Lalu berenang menuju ke pulau janji
Untuk sekedar berbagi cerita
Menyusun rencana tentang esok lusa

Malam ini tak lagi ku dengar ucap lembut suaramu
Malam ini tidak lagi terlihat indah senyum bola matamu
Dan tak ada lagi ku rasa damai belai kasihmu

Kau pergi
Membisikan ketakutan
Membunuh rasa berwujud harapan
Meninggalkan jejak kenangan dalam kerinduan

— gusti_rinjanii





Melalui kata sedikit cerita, rinduku sahabatku.
Saat mengarungi malam dan dingin yang begitu mencekam hanya canda dan tawa yang mampu menghangatkan.
Beraharap temu,
Tidak mungkin !
Kataku
Semua sudah berlalu
Temu akan bertemu
Tapi hanya sekedar tamu.
Takan ada lagi taea, yang benar karna tawa.
Waktu berjalan bersama perubahan.
Hari ini dan esok tak sama.
Sedih dan bahagia tak perna berada di satu waktu.
Malam yang riuh dengan cerita hidup cinta dan mati selalu di nanti.
Mengingat atau tidak cerita akan tetap.
Kau sahabatku

Melalui kata sedikit cerita, rinduku sahabatku.
Saat mengarungi malam dan dingin yang begitu mencekam hanya canda dan tawa yang mampu menghangatkan.
Beraharap temu,
Tidak mungkin !
Kataku
Semua sudah berlalu
Temu akan bertemu
Tapi hanya sekedar tamu.
Takan ada lagi tawa, yang benar karna tawa.
Waktu berjalan bersama perubahan.
Hari ini dan esok tak sama.
Sedih dan bahagia tak pernah berada di satu waktu.
Malam yang riuh dengan cerita hidup cinta dan mati selalu di nanti.
Mengingat atau tidak cerita akan tetap.
Kau sahabatku

— daldestian





Tentang rasa yang hampir tak terbalaskan
Atau kita yang telah lama mengasingkan rasa
Engkau yang telah pergi bersama sang Kasih
Dan aku yang sendu bersama sang Lara

Kumohon Puan, Bahagia lah bersamanya
Tak cukup kah luka yang ku buat demi bahagia mu?
Biarlah ku bersama sang Lara melukis cakrawala
Agar rindu terobati , oleh sabitah yang saling bertaut

Rasa yang Dulu kita nyanyikan
Sekarang menjadi cerita yang setiap malam diceritakan
Kadang kerap terbesit di Pikiran tuk kembali
Namun kirana matamu kadang begitu naif,

Memang terlalu lancang bagimu
Seorang yang anitya seperti ku
Merindukan mu sejauh ini, hingga sang hati pun merasa pilu akan logika ku
Bahagialah bersama Nirwana Mu, Aku akan tetap mencintai mala Ku

— Juantokn_

Komentar

Postingan Populer