WARISI APINYA, BUKAN ABUNYA



Mungkin saat membaca caption dariku ini, masih ada dari teman-teman yang tak mengenal Tan Malaka, wajar saja karena sejak saya SD sampai SMA, kebanyakan yang dibahas melulu oleh buku sejarah hanyalah tentang Bung Karno dengan Marhaenismenya, soal Bung Hatta si bapak proklamator, ataupun soal Sutan Sjahrir dengan demokrasi Liberalnya.

Jangan pernah berharap Tan Malaka mendapat tempat yang spesial di Negeri ini. Apa karena paham kiri nya? bisa jadi.

Ya, mungkin saja jika falsafah Indonesia mengikuti kuba, bisa jadi presiden pertama kita bukan Bung Karno yang lebih memilih jalur resmi. Mungkin saja Tan Malaka lah sosok yang pas. Revolusioner Indonesia yang tak padam layaknya Api Che Guevara yang mati ditiup tentara Bolivia.

Tak berbeda dengan Che, Tan Malaka merupakan orang pertama yang menulis konsep Republik Indonesia, harus berakhir tragis di ujung senapan tentara republik yang ia dirikan.


Selalu ingat kata beliau, "Belajarlah dari barat, tapi jangan jadi peniru. Jadilah pelajar dari timur yang cerdas

Istirahat yang damai Revolusionerku, tetap ingat, bahwa dari dalam kubur, suaramu akan lebih keras dari atas bumi!!


In Memoriam Tan Malaka, 2 Juni 1897 - 21 Februari 1949

Komentar

Postingan Populer