ISLAM YES, ORMAS RUSUH NO



Berbeda dengan hari-hari yang lain, sepertinya hari esok akan lebih terasa garamnya. Sepertinya akan muncul polemik yang rumit; tentang oknum-oknum ormas yang mulai berani turun ke jalan.

Di orde baru ini kita menjumpai banyak hal yang rancu; hal yang harusnya buruk dan tak terekspose malah di umbar dan diberi apresiasi yang berlebih. Hal yang harusnya sensitive untuk diperdebatkan, entah masalah agama, ras, suku, etnis, bahkan ukuran celana dalam pun bisa dipersoalkan. Dan anehnya lagi saat situasi mulai memanas, para Tikus-tikus politik mulai mengambil kesempatan sambil mencari keuntungan. Berdalih seolah-olah mereka bukan dalang dari polemik 4 November nanti (kalo memang bukan ya syukur Alhamdulillah).

Kalo rezimnya bung Karno, di ganyang pihak militer orde itu.

Rezimnya Pak Harto malah di kudeta oleh ideologi mahasiswa.

Bisa jadi rezimnya Pak Joko malah ditumbangkan oknum ormas yang rela turun kejalan jika beliau tidak segera meng-usut kasus Ahok. Bisa jadi

Ini nih kalo agama dijadikan komoditas politik. Demi tujuan politik praktis, ujung-ujungnya agama yang dikorbankan. Padahal intelek muslim, Nurcholish Madjid pernah mewanti-wanti agar jangan membawa Islam ke arena politik.

Harapan besarnya semoga Aksi Demo besok tak se-ricuh yang di kira, perbanyak Dzikir dan shalawat diwajibkan.


Dan ingat, besok semua laki-laki wajib turun ke jalan, bukan untuk Demo, melainkan Shalat Jum'at.

Sebab demo bukan ajaran Islam, melainkan ajaran barat dengan cara longmarch. Berkumpul dan ber-orasi.

Semoga dipersatukan faham-faham yang sempit. Amin

Komentar

Postingan Populer